-->

Jumat, 21 September 2012

HUJAN DERAS, SETELAH GUBERNUR DAN RATUSAN PNS LAKSANAKAN SHALAT ISTISQO

Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Jabar melakukan salat istisqa (meminta hujan) di halaman Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Selasa (18/9). Gubernur Ahmad Heryawan menjadi imam dalam salat istisqa tersebut.

DIPONEGORO (GM) - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan bersama ratusan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Jabar, melaksanakan salat istisqa di halaman Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Selasa (18/9). Pada kesempatan tersebut, Heryawan bertindak sebagai imam sekaligus memimpin doa meminta hujan. Solat istisqa dilaksanakan setelah salat zuhur berjamaah di bawah terik matahari. Tak sedikit jemaah perempuan menggunakan sajadah untuk menutupi kepalanya karena kepanasan.

Usai memanjatkan doa, sejumlah wilayah di Kota Bandung pun diguyur hujan. Seperti di wilayah Timur Kota Bandung. Menurut Heryawan, salat istisiqa merupakan usaha batiniah seorang hamba kepada Khaliqnya untuk meminta hujan. Karena saat ini sudah banyak daerah yang kekurangan air dan mengalami kekeringan. Sementara usaha lahiriah yang sudah dilakukan, terutama oleh pemerintah antara lain dengan memperbaiki tata hidrologi dan membuat hujan buatan.

"Nah, usaha batiniahnya adalah dengan salat istisqa. Salat ini disunatkan oleh Rasul. Rasul meminta hujan kepada Allah dengan beberapa cara, di antaranya ada yang langsung dengan melaksanakan salat istisqa, ada pula berdoa saat salat Jumat," ujar Heryawan.

Ia mengharapkan, setelah salat istisqa ini bisa turun hujan di wilayah Jabar. Karena zaman Rasul dulu, setelah berjamaah melakukan salat istisqa, satu atau dua jam kemudian hujan pun turun. "Tapi itu zaman Nabi, beda lagi zaman sekarang, kita bukan nabi. Kita mah sering membuat kesalahan. Tapi tidak ada salahnya jika kita memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan demi kemaslahatan umat," ungkapnya.

Melaksanakan salat istisqa, kata Heryawan, terinspirasi setelah bertemu dengan penyuluh pertanian di Jabar. Mereka sepakat untuk melaksanakan masa tanam bersama pada Oktober 2012 mendatang. Namun hingga saat ini hujan belum merata, masih ada beberapa daerah yang mengalami kekeringan.

"Atas dasar itu, kita melaksanakan salat ini. Mudah-mudahan Allah mendengarkan doa-doa kita. Karena di Sumatera sudah ada daerah yang kebanjiran. Di kita juga sudah ada beberapa daerah yang mulai hujan, tapi masih banyak juga yang belum," jelasnya.

Ia juga mengimbau kepada para ulama atau pondok pesantren dan pejabat kabupaten/kota di Jabar, untuk melaksanakan salat istisqa di daerahnya masing-masing. "Kalau daerah atau ulama dan pondok pesantren melaksanakan salat istisqa cukup bagus. Sudah ada beberapa kalangan yang melaksanakan istisqa seperti di Kab. Bandung Barat," ujar Heryawan.

Kekeringan

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Udjawalprana Sigit menyatakan, terdapat delapan daerah yang dilanda kekeringan. Ke-8 daerah tersebut yakni Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Bogor, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Bekasi, dan Kab. Garut. Selain itu, masih ada delapan wilayah lainnya menjadi prioritas kedua, seperti di wilayah Karawang dan Indramayu.

"Untuk mengantisipasi kekeringan tersebut, kami sudah menyiapkan tiga langkah. Yakni membangun sejumlah hidran umum hingga ke pelosok daerah tingkat kota/kabupaten. Kedua, membangun sumur artesis dan terakhir membangun sumur pompa," ungkap Sigit.

Sementara itu Heryawan menambahkan, kekeringan yang melanda Provinsi Jabar tahun 2012 ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2008 dan 2009. Tahun ini, luas lahan yang terkena dampak kekeringan hanya 30.000 ha, sedangkan tahun 2009 mencapai 55.000 ha dari 1 juta ha lahan di Indonesia yang kekeringan. Sedangkan tahun 2010 dan 2011, kekeringan di Jabar tidak terjadi karena curah hujannya tinggi. (B.96)

Sumber: Harian Galamedia - Rabu, 19 September 2012